Kamis, 03 Agustus 2023

MIKROSKOP

 

MIKROSKOP






Jum'at, 4 Agustus 2023

Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari 150 kali dari ukuran asli.

Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dririnya sebagai pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada tahun 1610.

Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.

Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Leewenhoek mwnggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatannya tersebut danmengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.

Bila Di Eropa, mikroskop sudah dikenal sejak abad ke-17 dan digunakan untuk melihat binatang-binatang sejenis mikroba. Menariknya, orang Jepang senang menggunakannya untuk mengamati serangga berukuran kecil, dan hasilnya berupa buku-buku berisi pemerian tentang serangga secara mendetail.


Mikroskop Cahaya

Keterbatasan pada mikroskop Leeuwenhoek adalah pada kekuatan lensa cembung yang digunakan. Untuk mengatasinya digunakan lensa tambahan yang diletakkan persis didepan mata pengamat yang disebut eyepiece, sehingga obyek dari lensa pertama (kemudian disebut lensa obyektif) dapat diperbesar lagi dengan menggunakan lensa ke dua ini. Pada perkembangan selanjutnya ditambahkan pengatur jarak antara kedua lensa untuk mempertajam fokus, cermin atau sumber pencahayaan lain, penadah obyek yang dapat digerakkan dan lain-lain, yang semua ini merupakan dasar dari pengembangan mikroskop modern yang kemudian disebut mikroskop cahaya Light Microscope (LM).

LM modern mampu memberikan pembesaran (magnifikasi) sampai 1.000 kali dan memungkinkan mata manusia dapat membedakan dua buah obyek yang berjarak satu sama lain sekitar 0,0002 mm (disebut daya resolusi 0,0002 mm). Seperti diketahui mata manusia yang sehat disebut-sebut mempunyai daya resolusi 0,2 mm. Pada pengembangan selanjutnya diketahui bahwa kemampuan lensa cembung untuk memberikan resolusi tinggi sudah sampai pada batasnya, meskipun kualitas dan jumlah lensanya telah ditingkatkan.
Belakangan diketahui bahwa ternyata panjang gelombang dari sumber cahaya yang digunakan untuk pencahayaan berpengaruh pada daya resolusi yang lebih tinggi. Diketahui bahwa daya resolusi tidak dapat lebih pendek dari panjang gelombang cahaya yang digunakan untuk pengamatan. Penggunaan cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti sinar biru atau ultra violet dapat memberikan sedikit perbaikan, kemudian ditambah dengan pemanfaatan zat-zat yang mempunyai indeks bias tinggi (seperti minyak), resolusi dapat ditingkatkan hingga di atas 100 nanometer (nm). Hal ini belum memuaskan peneliti pada masa itu, sehingga pencarian akan mode baru akan mikroskop terus dilakukan.




Ditemukannya Mikroskop Elektron

Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin terdapat elektron seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.

Untuk melihat benda berukuran di bawah 200 nanometer, diperlukan mikroskop dengan panjang gelombang pendek. Dari ide inilah, di tahun 1932 mikroskop elektron semakian berkembang lagi. Sebagaimana namanya, mikroskop elektron menggunakan sinar elektron yang panjang gelombangnya lebih pendek dari cahaya. Karena itu, mikroskop elektron mempunyai kemampuan pembesaran obyek (resolusi) yang lebih tinggi dibanding mikroskop optik. Mikroskop electron mampu pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Sebenarnya, dalam fungsi pembesaran obyek, mikroskop elektron juga menggunakan lensa, namun bukan berasal dari jenis gelas sebagaimana pada mikroskop optik, tetapi dari jenis magnet. Sifat medan magnet ini bisa mengontrol dan mempengaruhi elektron yang melaluinya, sehingga bisa berfungsi menggantikan sifat lensa pada mikroskop optik. Kekhususan lain dari mikroskop elektron ini adalah pengamatan obyek dalam kondisi hampa udara (vacuum). Hal ini dilakukan karena sinar elektron akan terhambat alirannya bila menumbuk molekul-molekul yang ada di udara normal. Dengan membuat ruang pengamatan obyek berkondisi vacuum, tumbukan elektron-molekul bisa terhindarkan.


Dengan mikroskop elektron yang mempunyai perbesaran lebih dari 10.000x, kita dapat melihat objek mikroskop dengan lebih detail. Perkembangan mikroskop ini mendorong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel, bakteri, dan partikel mikroskopis yang akan dipelajari berikut yaitu virus. Penemuan virus melalui perjalanan panjang dan melibatkan penelitian dari banyak ilmuwan.



Sumber : http://www.alatlabor.com/article/detail/88/sejarah-penemuan-mikroskop



Bagian Mikroskop dan Fungsinya


Sekarang waktunya masuk ke dalam pembahasan bagian mikroskop beserta fungsinya. Bagian mikroskop sendiri terdiri dari dua. Ada bagian optik dan mekanik.


Untuk bagian optik, terdapat empat komponen di dalamnya. Terdiri dari: 

1. Lensa Okuler

Lensa okuler yang terletak tepat di bagian atas mikroskop menjadi sumber penglihatan pertama bagi penggunanya. Fungsinya untuk membentuk bayangan nyata dari lensa objektif. Jumlah lensa okuler dalam mikroskop monokuler satu saja, sehingga dapat digunakan oleh sebelah mata. Namun untuk lensa okuler dalam mikroskop binokuler, terdapat dua sehingga membuat pengguna dapat kedua matanya sekaligus.

2. Lensa Objektif

Lensa objektif letaknya dekat dengan objek. Fungsi dari lensa ini adalah memperbesar bayangan objek pengamatan dari 10 kali hingga 100 kali.

3. Reflektor

Reflektor adalah cermin pengatur yang berguna untuk memantulkan cahaya ke dalam diafragma.

4. Kondensor

Kondensor berguna untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan cermin pengatur. Cahaya tersebut dipusatkan ke objek. 


Untuk bagian mekanik, terdiri dari tujuh komponen, yaitu:

1. Tabung Mikroskop

Tabung mikroskop berguna untuk mengatur fokus. Kemudian fungsi lainnya adalah penghubung antara lensa objektif dengan lensa okuler.

2. Revolver

Revolver berfungsi sebagai tuas penyangga lensa objektif agar dapat mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut.

3. Penjepit Objek

Penjepit objek berguna untuk menahan kaca objek agar mudah digerakkan di dalam proses pengamatan.

4. Diafragma

Diafragma adalah komponen yang berada di bagian meja preparat. Tugasnya untuk menentukan berapa banyak jumlah cahaya masuk dan difokuskan ke dalam objek pengamatan.

5. Meja Objek

Sesuai namanya, meja objek berguna sebagai wadah untuk meletakkan objek pengamatan. Biasanya terdapat penjepit objek juga agar dapat memegang benda tersebut supaya tak mudah bergeser di dalam proses pengamatan.

6. Lengan dan Kaki Mikroskop

Lengan mikroskop menjadi pegangan ketika mau memindahkan mikroskop. Sebaliknya, kaki mikroskop berguna untuk meletakkan alat laboratorium ini pada bidang yang memang tidak datar.

7. Sendi Inklinasi

Sendi inklinasi berguna untuk mengatur derajat kemiringan dari mikroskop. Komponen ini tentunya diperlukan agar semakin memudahkan pengamatan.


Sumber : https://genecraftlabs.com/bagian-mikroskop-dan-fungsinya/


Cara Menggunakan Mikroskop

cara menggunakan mikroskop dengan benar
Sumber Gambar: Pexels

Nah Toppers, kalau kamu sudah tahu bagian-bagian pada mikroskop. Sekarang saatnya kalian mengetahui cara dan langkah dalam menggunakan mikroskop dengan benar. Pahami dengan saksama ya!

1. Posisi Tangan Saat Memegang Mikroskop

bagian-bagian mikroskop
Sumber Gambar: Pexels

Pertama-tama kamu perlu tahu bagaimana cara memegang mikroskop, agar alat tetap aman saat kamu memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Pertama, pegang lah badan mikroskop menggunakan salah satu tanganmu.

Kemudian, pegang bagian bawah menggunakan tangan satu lagi. Setelah itu taruh mikroskop di permukaan yang datar.

2. Atur Pembesaran Lensa Objektif

cara menggunakan mikroskop dengan benar
Sumber Gambar: Olympus – Life Science Solutions

Kemudian, kamu perlu mengatur pembesaran lensa objektif dari mikroskop menggunakan revolver. Atur lensa objektif ke pembesaran terendah. Kamu perlu memposisikan lensa pada sumbu pengamatan, sehingga lensa segaris dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler.

3. Atur Posisi Tabung

cara menggunakan mikroskop
Sumber Gambar: Pexels

Jangan lupa, kamu juga perlu menempatkan tabung mikroskop pada posisi yang tepat dengan mengatur makrometer. Pengaturan tabung ini dilakukan agar lensa revolver tidak terlalu dekat dengan meja preparat. Dan akan memudahkan kamu ketika meletakan kaca dan preparat itu sendiri.

4. Letakan Kaca Preparat

cara menggunakan mikroskop yang benar
Sumber Gambar: Tokopedia

Selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah meletakan kaca preparat pada meja preparat. Kemudian kamu perlu mejepitnya dengan penjepit objek agar kaca preparat tidak bergeser.

5. Nyalakan Lampu Mikroskop

cara menggunakan mikroskop dengan benar
Sumber Gambar: Tokopedia

Langkah berikutnya adalah kamu perlu menyalakan lampu mikroskop agar mendapat pencahayaan yang memadai. Lampu pada mikroskop akan membantu kamu untuk membuang bayangan pada preparat.

Sehingga akan terlihat lebih jelas ketika kamu sedang melakukan penelitian.

6. Atur Posisi Reflektor

cara menggunakan mikroskop
Sumber Gambar: Pixabay

Jika mikroskop yang kamu gunakan masih menggunakan cermin, atur cermin tersebut sedemikian rupa ke arah sumber cahaya. Sehingga, pencahayaannya merata dan objek terlihat jelas.

7. Atur Bukaan Diafragma

cara menggunakan mikroskop
Sumber Gambar: Pixabay

Hal selanjutnya yg harus kamu lakukan adalah mengatur diafragma. Diafragma berada pada bagian bawah badan mikroskop. Atur diafragma hingga jumlah cahaya yang masuk mencukupi untuk melakukan penelitian pada preparat.

8. Letakkan Preparat

cara menggunakan mikroskop
Sumber Gambar: Salamadian

Nah, sekarang kamu sudah bisa meletakan preparat (objek pengamatan) pada kaca preparat. Kamu perlu menaruh preparat tepat dibawah lensa objektif. Dan, jangan posisikan lensa objektif terlalu dekat dengan meja preparat dengan mengaturnya menggunakan makrometer.

9. Atur Posisi Meja Preparat

cara menggunakan mikroskop
Sumber Gambar: Olympus IMS

Setelah itu, coba posisikan meja preparat menggunakan makrometer hingga memiliki jarak 0,5 cm dengan lensa objektif. Jarak ini nantinya akan mempengaruhi jarak fokus antara objek yg diteliti dengan lensa.

10. Atur Fokus Lensa Objektif

cara menggunakan mikroskop
Sumber Gambar: Pexels

Atur lagi fokus lensa terhadap objek penelitian menggunakan mikrometer sehingga objek penelitian tersebut terlihat semakin jelas. Jika objek penelitian terlihat jelas, tentunya kamu akan lebih mudah untuk meneliti objek tersebut.

11. Atur Pembesaran

Sumber Gambar: Pexels

Atur lagi pembesaran lensa objektif menggunakan revolver untuk mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Kamu perlu perhatikan, jangan samlau ketika memutar lensa objektif kaca preparat beserta prepatar tergeser atau tersentuh oleh lensa tersebut.

Dan, ketika kamu mengubah pembesaran lensa, kamu juga harus memerhatikan diafragma dan fokuskan kembali objek.

12. Ambil Preparat

Sumber Gambar: Pixabay

Setelah selesai melakukan penelitian pada objek penelitian, angkat badan mikroskop dan turunkan meja preparat, sehingga kamu bisa mengambil preparat. Hal yang sama pun kamu lakukan ketika sesang mengganti preparat untuk penelitian selanjutnya.

13. Posisikan ke Keadaan Awal

Sumber Gambar: Sciencing

Setelah selesai menggunakan mikroskop, atur kembali bagian-bagian mikroskop ke keadaan semula. Angkat tabung mikroskop, lalu putar lensa objektif kepembesaran terkecil, dan yang terakhir angkat kaca preparat dari meja preparat.

14. Bersihkan Lensa

Jangan lupa untuk selalu membersihkan mikroskop ketika sudah selesai memakainya. Bersihkan mikroskop menggunakan karet penyemprot udara keseluruh bagian mikroskop. Kamu pun perlu membersihkan lensa objektif menghunakan tisu khusu pembersih lensa.

15. Tutupi Mikroskop

Agar mikroskopmu tetap bersih dan aman, selalu letakan mikroskop pada tempat tertutup misalnya seperti lemari. Hal ini pun agar mikroskop tetap aman dari debu yg dapat menempel pada bagain-bagian vital mikroskop.


Sumber : https://www.tokopedia.com/blog/how-cara-menggunakan-mikroskop/?utm_source=google&utm_medium=organic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Popular Posts

Pages

About

Blogger templates

Blogger templates

Blogroll

GEMPA BUMI

                                      GEMPA BUMI    PENGERTIAN Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi aki...

Blogroll

Pages - Menu